Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 00:02:04【Sehat】678 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(76)
Artikel Terkait
- Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs
- Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat
- KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
- Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
Resep Populer
Rekomendasi

Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib

35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga

Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG

Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital

UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza

BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib